FAQ
nusaQu adalah brand dibawah PT Nusa Sentosa Indonesia yang berfokus pada trading (jual beli), fattening (penggemukan) sapi khususnya untuk penjualan hewan Qurban.
Kami sudah berpengalaman dalam penggemukan sapi dan penjualan
selama lebih dari 3 tahun. Setiap ternak mendapatkan asuransi nusaQu
sehingga menjamin keamanan jika terjadi insiden atau kematian. Mitra
akan mendapat kontran dan laporan melalui website dan dapat
melakukan kunjungan setiap saat ke kandang.
nusaQu tahun 2023 sudah berhasil menjual qurban sebanyak 550 ekor
sapi dan 100 ekor kambing domba dengan 70% konsumen loyal. nusaQu
juga dipercaya untuk mengirim sapi ke Presiden dan Wakil Presiden.
nusaQu berusaha meminimalisir potensi kerugian dengan memaksimalkan setiap prosesnya mulai dari memberikan pakan berkualitas, menjaga kebersihan kandang, memiliki dokter hewan tersendiri yang profesional, memiliki tim kandang yang berkompeten dan ahli, memiliki tim pemasaran serta memiliki program asuransi nusaQu yang dikelola secara mandiri untuk setiap ternak yang digemukan jika mengalami insiden atau kematian.
Saat ini kami hanya membuka kemitraan penggemukan sapi
yang dijual saat Idul Adha dengan prosentase 70 : 30. Adapun
untuk program lain seperti nusa feed, nusa meat atau nusa
waste belum dibuka program kemitraan
Investasi minimal sebesar 1 ekor sapi dengan harga 1 ekor bibit
sapi berkisar Rp 12.000.000. Mitra bisa melakukan pembelian
lebih dari 1 ekor sesuai dengan batas kapasitas kandang di
nusaQu
Adha.
Jika sampai batas Idul Adha sapi tidak terjual maka nusaQu akan
membeli sapi yang belum terjual sesuai dengan harga saat Idul
Adha.
Asuransi nusaQu akan memberikan perlindungan dan penggantian
jika hewan mengalami kematian atau kehilangan. Jika sapi saki dan
pada akhirnya dipotong maka asuransi nusaQu akan mengganti
senilai kekurangan dari penjualan daging sapi tersebut.
Return On Invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil
perbandingan jumlah keuntungan dengan jumlah modal investasi.
Nilai ROI penggemukan sapi di nusaQu berkisar antara 15-25%
selama 1 tahun dari rata2 periode penggemukan tahun 2021- 2023